Berita Palangkaraya

Warga Terdampak Banjir di Jalan Pelatuk Palangkaraya, Harapkan Bantuan dari Pemerintah Kota

Sudah lima hari warga Jalan Pelatuk Palangkaraya dilanda banjir akibat luapan Sungai Kahayan yang meluber ke permukiman warga. 

|
Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Fathurahman
Herman Antoni Sapurtra
Banjir di Jalan Pelatuk Palangkaraya yang sudah tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda 2 dan 4 karena debit air sudah mencapai 50-60 cm. 

TRIBUNKALTENG.COMPALANGKARAYA - Sudah lima hari warga Jalan Pelatuk Palangkaraya dilanda banjir akibat luapan Sungai Kahayan yang meluber ke permukiman warga. 

Kondisi banjir akibat luapan Sungai Kahayan tersebut membuat warga Jalan Pelatuk, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Palangkaraya, Kalimantan Tengah tak bisa beraktifitas.

Lebih parah lagi, hingga saat ini warga Jalan Pelatuk Palangkaraya mengaku belum menerima bantuan dari pemerintah. 

Seorang warga jalan Pelatuk yang bernama Eri Saputri atau bisa dipanggil Eri mengatakan, daerah tersebut terendam banjir sejak Rabu (6/3/2024) lalu hingga hari ini Minggu (10/3/2024) belum mendapatkan bantuan. 

Ia berharap pemerintah kota segera memberikan bantuan berupa makanan, air bersih, obat-obatan, dan peralatan lainnya.

"Belum ada bantuan makanan dan bantuan obat-obatan dari pemerintah," ujar Eri. 
 
Eri mengatakan hingga kini belum ada pihak pemerintah daerah yang turun ke lokasi banjir. 

Ia menilai, situasi ini membuat warga setempat khawatir akan mengakibatkan timbulnya berbagai macam masalah lain, seperti air bersih dan penyakit kulit.

"Sudah ada yang meninjau dari Babinsa bersama pihak kelurahan, kami harap pemerintah kota segera memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir," ujar Eri. 

Akibat banjir ini, warga yang rumahnya tergenang air terpaksa harus memindahkan perabotan rumahnya ke tempat yang lebih tinggi. 

Beberapa warga yang memiliki rumah panggung, terpaksa harus memasak di lantai dua rumah. 

Baca juga: Banjir Palangkaraya Minta Korban, Kapolsek Pahandut Sebut Bocah Laki-laki Ditemukan Tak Bernyawa

Eri menuturkan selama lima hari terdampak banjir, ketinggian luapan sungai Kahayan, paling parah terjadi pada hari ini. 

Ia juga mengatakan bahwa banjir ini merupakan yang terparah untuk tahun 2024 ini. 

"Baru tahun ini banjir kembali terjadi. Kami berharap banjir ini segera surut dan kami bisa kembali ke aktivitas normal," pungkas Eri Saputri (*) 

 

(Herman Antoni Saputra) 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved