BREAKING NEWS, Pasar Minggu Maliku Baru Pulang Pisau Hangus Terbakar, Api Berkobar Selama 2 Jam 

TRIBUNKALTENG.COM, PULANG PISAU - TribunBreakingNews. Kawasan rumah toko atau Ruko padat penduduk Pasar Minggu Maliku Pulang Pisau diamuk si jago merah, pada Senin (26/2/2024) malam.

Informasi terhipun, peristiwa kebakaran rumah toko tersebut terjadi di Pasar Minggu Maliku Baru, Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Ketua Emergency Response Palangkaraya (ERP), Jean Steve membenarkan Peristiwa kebakaran rumah toko di Pasar Minggu Maliku Baru tersebut.

“Terdapat satu anggota kita di lokasi kebakaran karena yang berada di lokasi kebakaran tersebut,” terangnya saat dihubungi Tribunkalteng.com.

Baca juga: Kunjungi Lokasi Kebakaran di Desa Basirih Hulu, Wabup Kotim Beri Bantuan Untuk Korban

Baca juga: Warga Desa Basirih Hulu Samuda Kotim Geger, Kebakaran Rumah Lebih dari 2 Bangunan Ludes

Baca juga: Terekam CCTV, Kebakaran Jalan Ir H Juanda Sampit, Api Muncul Beberapa Menit Usai Ditinggal Pemilik

Jean mengatakan, kebakaran pemukiman padat penduduk merupakan rumah toko tersebut terjadi sekira pukul 18.23 WIB.

“Saat ini anggota kami masih di lokasi, mengabarkan informasi terkini melalui siaran langsung di Instagram,” terangnya.

Ketua ERP pun menjelaskan informasi terkait kebakaran yang terjadi pada kawasan Maliku Baru tersebut.

“Penyebab kebakaran belum diketahui, namun pihak BPBD Pulang Pisau dan relawan sudah berada di lokasi untuk memadamkan api,” terang Jean.

Sementara itu, anggota ERP, Muhammad Ammy mengatakan api berkobar di pemukiman warga berupa rumah toko.

“Api sudah berkobar selama 2 jam dan saat ini masih dalam upaya pemadaman dan pendinginan di lokasi kebakaran,” terangnya.

Ammy yang berada di lokasi mengatakan api berkobar saat hujan deras mengguyur kawasan padat penduduk tersebut.

“Saat ini pihak pemadam dan relawan meminta bantuan ke BPK yang ada di sekitar Pulang Pisau untuk memadamkan api,” terangnya.

Ia mengatakan bahwa bangunan rumah toko yang ada di dekat kawasan Pasar Minggu Maliku tersebut berbahan kayu.

“Kawasan tersebut dekat dengan pinggir sungai, jadi banyak pemadam yang memadamkan api melalui jalur sungai menggunakan kapal feri,” ungkap Ammy.

Ia pun mengatakan bahwa api berkobar dengan cepat karena bangunan berbahan kayu, serta merembet ke bangunan lainnya.