Berita Kotim

Sungai Baamang Sampit Meluap, Rumah di Kelurahan Sawahan Terendam, Warga Bikin Loteng Untuk Barang

Hujan dengan intensitas tinggi ditambah debit air Sungai Bamang Sampit tinggi hingga meluber ke permukiman Warga Kelurahan Sawahan.

Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com/Ahmad Supriandi
Sejumlah rumah warga di Jalan Bata Merah, Kelurahan Sawahan, Kecamatan MB Ketapang Sampit, Kotim tergenang sudah 10 hari. Hingga, Minggu (14/1/2024) kondisi air masih tergenang. 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Hujan dengan intensitas tinggi ditambah debit air Sungai Bamang Sampit tinggi hingga meluber ke permukiman Warga Kelurahan Sawahan

Banyak rumah warga di Jalan Bata Merah, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Sampit, Kotim sudah terendam sejak 10 hari terakhir.

Beberapa warga di Kelurahan Sawahan, bahkan harus mengungsi ke tempat lain, karena luapan air Sungai Baamang Sampit masuk ke dalam rumah warga setempat.

Agar barang dalam rumah selamat dari banjir, warga membangun rumah panggung atau membuat loteng untuk menyelamatkan barang.

Baca juga: 4 Desa di Barito Selatan Terendam Air Akibat Curah Hujan Tinggi, 810 Jiwa Terdampak Banjir

Baca juga: Cegah Banjir di Sampit Masuki Musim Penghujan, Pemkab Kotim Turunkan Alat Berat Keruk Sungai Baamang

Baca juga: Banjir Awal 2024, BP-BPK Kalteng Catat 1.935 Jiwa Terdampak di 4 Kabupaten Wilayah Kalimantan Tengah

Ashari (62) warga di Jalan Bata Merah belakang SDIT Al Ishlah Sampit mengaku baru saja kembali ke rumahnya setelah sempat mengungsi.

"Sebelum ini malah lebih parah, saya baru saja kemarin balik ke rumah," ujar Ashari pada Tribunkalteng.com, Minggu (14/1/2024).

Ashari terpaksa harus membuat panggung atau loteng di dalam rumahnya untuk mengamankan barang-barangnya agar tak ikut terendam banjir.

"Beberapa ada yang saya amankan, kalo tidak dibuat panggung mungkin sudah terendam," ungkap Ashari.

Berdasarkan pantauan Tribunkalteng.com pada Sabtu (13/1/2024) sore dan Minggu (14/1/2024) pagi, air yang menggenang di Jalan Bata Merah mencapai mata kaki ada juga titik lain yang menggenang sedikit lebih tinggi.

Sumar (53) tetangga Ashari mengatakan sebelumnya genangan air bahkan lebih parah banjir yang merendam rumah warga mencapai lutut.

"Bahkan mungkin hampir sepinggang orang dewasa," terang Sumar.

Menurut Sumar sebelumnya tidak pernah banjir selama dan separah ini hingga menggenang lebih dari 10 hari.

"Sebelumnya memang sering banjir tapi tidak sampai masuk rumah itu pun mungkin hanya tiga hari," jelas Sumar.

Sumar menduga sungai di dekat rumahnya meluap karena aliran dari Sungai Baamang Sampit.

"Informasinya Sungai Baamang Sampit, dikeruk mungkin alirannya makin deras ke daerah sini," kata Sumar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved