Berita Kotim

Sidak di Pasar Sampit Ditemukan Elpiji 3 Kg Rp 31 Ribu Tak Sesuai HET, Harga Sembako Relatif Tinggi

Sidak Pasar Sampit oleh Pemprov Kalteng masih ditemukan sejumlah kebutuhan yang masih relatif tinggi harganya, termasuk elpiji 3 kg dijual di atas HET

Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Ahmad Supriandi
Satgas Ketahanan Pangan dan TPID melakukan Sidak ke-2 di PPM, Sampit untuk memantau harga pangan menjelang Natal dan Tahun Baru, Kamis (7/12/2023). 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Saat sidak ke sejumlah Pasar Sampit, tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Provinsi Kalteng, menemukan sejumlah kebutuhan yang tinggi bahkan tak sesuai standar harga yang sudah ditetapkan.

Di antaranya ialah masih banyak pengecer yang menjual elpiji 3 kg di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 22.000, mencapai Rp 31.000 per tabungnya, Kamis (7/12/2023).

Staff Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko mengklaim, saat ini harga komoditas pangan masih terkendali dan stok masih aman sampai Natal dan Tahun Baru.

"Tadi di lapangan juga ditemukan pedagang elpiji 3 kg eceran yang menjual dengan harga Rp 31.000," jelas Yuas.

Baca juga: Puluhan Tabung Gas Elpiji 3 Kg Dijual Eceran Disita, Satpol PP Pemko Palangkaraya Buru Pelangsir

Baca juga: Kejari Palangkaraya Kawal Penyaluran Elpiji Subsidi Hingga Tingkat Pengecer Agar Tepat Sasaran

Ungkapnya, masih ada komoditas yang harganya masih tinggi seperti beras, cabai, dan gula. "Harga gula naik dalam 2 bulan ini karena stoknya kurang," jelas Yuas.

Menjelang Natal dan Tahun Baru beberapa komoditas diprediksi akan mengalami lonjakan harga.

"Harga daging sapi dan ayam diprediksi akan naik menedekati Natal dan Tahun Baru," jelas Yuas.

Satgas Ketahanan Pangan dan TPID terus berupaya mengintervensi harga komoditas pangan dan menekan angka inflasi.

"Kami melaksanakan gerakan pangan murah, bantuan pangan KPM, dan mendsitribusikan beras SPHP dari Bulog," ungkap Yuas.

Yuas yang juga tunjuk sebagai Ketua Satgas Ketahanan Pangan dan TPID berharap program yang dijalankan pemerintah dapat menekan angka inflasi di Kalteng.

"Saat ini Kalteng masuk 10 besar inflasi terendah di Indonesia di angka 2,51 persen," ujar Yuas.

Menjelang Natal dan Tahun Baru ada potensi pedagang nakal yang melakukan penimbunan komoditas pangan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Riza Rahmadi melalui Sub Koordinator Harga Pangan Mujiono mengungkapkan akan memperketat pengawasan.

"Kami akan selalu melakukan pengawasan di lapangan untuk mencegah pedagang melakukan penimbunan," kata Mujiono.

Baca juga: Mobil Rombongan Dinas Ketahanan Pangan Kalteng Alami Tabrakan Beruntun saat Sidak ke Pasar Sampit

Baca juga: Harga Elpiji 3 Kg Tetap Padahal 5,5 Kg dan 12 Kg Turun, Mengapa? Ini Penjelasan Pertamina

Mujiono menambahkan, akan ada sanksi bagi pedagang yang ketahuan melakukan penimbunan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved