Berita Palangkaraya
Minyak Goreng Merek "Kita" Langka di Pasaran di Kalteng, Distribusi dari Pabrik Jadi Kendala
Pemprov Kalteng menyoroti kelangkaan minyak goreng kemasan satu liter merek "Kita" disebabkan oleh kendala dalam distribusi dari pabrik
Penulis: Anita Widyaningsih | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, mengungkapkan bahwa kelangkaan minyak goreng kemasan satu liter merek "Kita" disebabkan oleh kendala dalam distribusi dari pabrik.
Pernyataan ini disampaikan sesaat setelah melakukan rapat koordinasi terkait inflasi bersama Menteri Dalam Negeri secara daring.
Yuas Elko menegaskan, bahwa kesulitan dan keterlambatan dalam distribusi mengakibatkan barang tersebut menjadi langka di pasaran.
“Kami mendengar bahwa suplai dari pabrik ke distribusi mengalami kesulitan dan keterlambatan, sehingga barang tersebut menjadi langka," jelasnya.
Namun, di waktu berbeda, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah, Aster Bonawaty, menyampaikan pandangan yang berbeda, menurutnya distribusi berjalan dengan lancar.
Hal ini mengingat pihaknya hanya bertugas untuk mendistribusikan dari distributor ke masyarakat.
“Distribusi sebenarnya lancar aja ya. Tapi mungkin kita masih ngecek di produsennya, kadang produsennya bisa membagi kuota. Sebenarnya lebih tepat perdagangan sih, karena perdagangan yang pegang produsen, distribusi. Kami hanya menyalurkan dari distributor ke masyarakat. Tapi sebenarnya distribusi lancar," ujar Aster Jumat (12/7/2024).
Baca juga: Minyak Goreng Kemasan Merek Kita Langka, Jadi Sorotan Staf Ahli Gubernur Kalteng
Baca juga: Balita 3 Tahun Korban Ketumpahan Minyak Goreng di Yogyakarta Meninggal, Sempat 3 Minggu Dirawat
Baca juga: Dampak Larangan Ekspor CPO dan Migor, Harga Jual Buah Sawit Petani Mandiri Kalteng Anjlok
Dalam perkembangan harga pangan, Aster Bonawaty menyatakan bahwa ada kecenderungan penurunan harga beberapa komoditas.
"Harga pangan saat ini ada kecenderungan turun, di antaranya telur ayam, bawang putih, dan bawang merah. Tapi gak banyak turunnya, menyesuaikan aja mungkin ya karena kebutuhan sudah selesai. Kan ini kemarin Idul Adha, jadi sekarang normal kembali," tambahnya.
Untuk komoditas beras, Aster menyatakan harga tetap stabil. Untuk beras tetap, gak ada kenaikan. Tetap 60 ribu per 5 kilo kalau kami yang jual, untuk beras premium. (*)
Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
![]() |
---|
Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
![]() |
---|
Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
![]() |
---|
Pemprov Kalteng Bakal Kaji Pelanggaran Aturan dan Kerusakan Lingkungan oleh 7 Perusahaan Tambang |
![]() |
---|
Program Makan Bergizi Gratis Palangka Raya Sasar Seluruh Sekolah, Pemko Tambah 5 Dapur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.