Kapuas Kota Air

Pj Bupati Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dan KLB Polio Secara Daring Bersama Seluruh Wilayah

Pj Bupati Kapuas Erlin Hardi mengikuti rakor Pengendalian Inflasi 2024 dirangkaikan dengan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio

Editor: Sri Mariati
Diskominfo Kapuas untuk Tribunkalteng.com
Pj Bupati Kapuas Erlin Hardi mengikuti rakor pengendalian inflasi dan KLB polio secara virtual. 

TRIBUNKALTENG.COM, KUALA KAPUASPj Bupati Kapuas Erlin Hardi mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024 dirangkaikan dengan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio secara Virtual melalui Zoom Meeting bersama Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI) Tito Karnavian, bertempat di Ruang Rapat Rumah Jabatan Bupati Kapuas, Senin (24/6).

Dalam Rakor Virtual itu, Mendagri menekankan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota agar mempertimbangkan situasi terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Poliomylitis atau penyakit Polio pada 6 Provinsi yakni, Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah dan Papua Pegunungan.

“Hal ini perlu dilakukan upaya yang massif dengan cakupan tinggi dan merata untuk memutus transmisi virus polio,” ungkap Tito.

Untuk menanggulangi Polio di Indonesia Mendagri mengeluarkan Surat Edaran Mendagri Nomor 400.5.2/2673/SJ tanggal 7 Juni 2024 perihal pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional dalam rangka Penanggulangan KLB Polio.

Dalam SE itu, Mendagri meminta Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia mendukung pelaksanaan PIN Polio kepada seluruh anak usia 0-7 Tahun dengan target sekurang-kurangnya 95 persen yang akan dilaksanakan dalam dua tahap.

“PIN tahap pertama dimulai 27 Mei 2024 di 6 Provinsi diseluruh Provinsi yang ada di Pulau Papua, PIN tahap dua dimulai pada 15 Juli 2024 di 27 Provinsi seluruh Indonesia kecuali di Kabupaten Sleman (D.I Yogyakarta). Kemudian menetapkan menetapkan situasi KLB Polio bagi Daerah yang melaporkan adanya kasus Polio sebagai keadaan kahar/force majeur dan mengoptimalkan penggunaan Biaya Tak Terduga (BTT) dan Dana Otonomi khusus sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan,” jelasnya.

Tito berharap kepada para Kepala Daerah diwilayahnya masing-masing agar menginternalisasikan pelaksanaan PIN kedalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

“Melakukan advokasi dan sosialisasi kepada tokoh agama, masyarakat, organisasi profesi, satuan Pendidikan dan seluruh pihak terkait,” tutur Mendagri.

Kepala Daerah diminta agar selalu memastikan ketersediaan sumber daya yang memadai dan berkelanjutan di Daerahnya masing-masing.

Pada kesempatan tersebut Pj Bupati Kapuas Erlin Hardi menyampaikan Pemerintah Kabupaten Kapuas berkomitmen untuk terus berupaya menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Ia juga menyampaikan bahwa Kabupaten Kapuas akan terus berkomitmen dalam melakukan tindakan nyata dan membuat inovasi dan kreasi dalam pengendalian inflasi di daerah.

"Kita telah menggerakkan semua sektor untuk menekan angka Inflasi dan mengarahkan semua stakeholder untuk berperan dalam meningkatkan pengawasan, penanganan permasalahan dengan detail baik dari ketersediaan bahan, harga pasar, stabilitas pasokan pangan," ujarnya

Rapat kali ini, dihadiri oleh 273 Kepala Daerah se-Indonesia, termasuk dari Kabupaten Kapuas Pj Bupati Kapuas Erlin Hardi yang didampingi para Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemkab Kapuas secara daring. (hmskmf)

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved