Warga Binaan Lapas Sampit, Panen Selada Hidroponik Hasil Keterampilan Selama Masa Binaan

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Warga binaan pemasyarakatan atau WBP Lapas Sampit panen sayur selada hidroponik hasil pengembangan keterampilan, Kamis (20/6/2024).

Lokasi panen selada hidroponik WBP Lapas Sampit berada di Jalan Lembaga, Mentawa Baru Ketapang, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Keterampilan menanam sayur hidroponik WBP Lapas Sampit tersebut menggunakan cara hidroponik merupakan bekal bagi warga binaan saat menjalani pembinaan.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kalapas Sampit, Meldy Putera melalui Pengelola Hasil Kerja, Era Novalyus.

“Warga binaan kita berhasil memanen sayuran hidroponik, yaitu Selada, yang mana sayuran tersebut ditanam dengan memanfaatkan lahan kosong yang ada di Lapas,” jelasnya.

Ia mengatakan budidaya sayuran hidroponik merupakan salah satu pelaksanaan program pembinaan kemandirian oleh Seksi Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Sampit. 

Metode hidroponik adalah teknik pertanian modern yang menggunakan air dan nutrisi sebagai pengganti tanah untuk menumbuhkan tanaman. 

“Teknik ini dianggap lebih efisien dan produktif, karena dapat menghasilkan sayuran yang dipanen lebih banyak dan sering dengan penggunaan sumber daya yang lebih sedikit,” jelas Era.

Lebih lanjut, dirinya menambahkan panen selada hidroponik ini merupakan hasil kerja keras warga binaan dalam mengelola fasilitas hidroponik. 

“Harapan kami hal tersebut dapat menjadi motivasi bagi warga binaan lainnya untuk mengembangkan keterampilan dan meningkatkan kemandirian mereka selama masa tahanan,” jelas Era.

Ia mengatakan program ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan memperkaya ilmu pengetahuan warga binaan dalam pertanian modern.

Selain itu, pihaknya pun berharap dengan adanya keterampilan, para warga binaan yang bebas dapat menciptakan usahanya sendiri.

Baca juga: Kadivpas Kemenkumham Kalteng Tri Saptono Tegaskan Lapas Sampit Jangan Main-main dengan Narkoba

Sehingga tidak berpikiran untuk melakukan tindak kejahatan setelah selesai menjalani masa tahanan.

Ia mengatakan bahwa sayur selasa tersebut nantinya juga akan menjadi sajian pada makanan warga binaan untuk dikonsumsi bersama-sama.

“Terutama membuat warga binaan menjadi insan yang berkualitas dan mandiri, baik saat menjalani maupun setelah selesai menjalani masa binaan di Lapas Kelas IIB Sampit,” tutup Era Novalyus. (*)