Ramadhan 2024

Kuliner Kalteng Khas Ramadhan, Wadai Ceper Hanya Muncul pada Bulan Puasa

Kuliner Kalteng Khas Ramadhan, Wadai Ceper selalu muncul pada saat bulan puasa saja sebagai sajian takjil berbuka puasa

Penulis: Anita Widyaningsih | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Anita Widyaningsih
Kuliner Kalteng Khas Ramadhan, Wadai Ceper jadi takjil yang selalu muncul dan dicari pada tradisi bulan ramadhan, yang dijual di Pasar Ramdhan di kawasan Rujab Gubernur Kalteng, Rabu (13/3/2024). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Kuliner Kalteng Khas Ramadhan, sejumlah makanan dan minuman yang dapat ditemui saat bulan puasa atau ramadhan saja.

Sajian takjil bermunculan pada saat Bulan Ramadhan, mulai dari makanan berat dijajakan sebagai menu berbuka.

Di Kota Palangkaraya, terdapat sajian takjil yang kerap kali muncul pada saat Bulan Ramadhan, jajanan itu adalah Wadai Ceper.

Dan pada tahun ini merupakan kali pertama diselenggarakannya Pasar Ramadhan di area Istana Isen Mulang Palangkaraya.

Satu di antara penjual Wadai Ceper Nori menyebut, ia telah secara rutin berjualan Wadai Ceper di Pasar Ramadhan, dan hanya pada bulan ini saja ia menjajakan dagangannya.

Berbagai jenis Wadai Ceper seperti, lakatan yang merupakan perpaduan antara ketan dan adonan tepung yang tercampur gula merah di atasnya.

Terdapat juga kue Lapis India Coklat, Lapis India Hijau, Amparan Tatak, Lumpur Surga, Binka Kentang dan masih banyak jenis lainnya yang ia sajikan.

“Untuk menyambut Ramadhan aja, betul (tradisi di bulan Ramadhan),” jelasnya.

Sebelum berjualan di lokasi ini, biasanya ia membuka lapak di Pasar Ramadhan Jalan Ais Nasution Palangkaraya.

Nori memilih lokasi ini, satu di antaranya di dasari oleh lapak yang digratiskan Pemerintah Provinsi Kalteng.

Ia berharap pada tahun ini, dagangannya mendapat antusiasme yang tinggi dari masyarakat sehingga bisa laris manis di pasaran.

Nori berharap, agar stand di lokasi ini dapat lebih ramai dari lokasi sebelumnya ia berjualan.

"Kita biasanya sampai 30 hari itu full, cuma disini hanya seminggu, kita baru coba-coba juga. Apakah nanti seminggu itu bisa ada pemasukan atau tidak,” ujarnya.

Ia juga berencana akan kembali ke Jalan Ais Nasution jika event di lokasi ini, telah selesai.

Dikatakan Nori, antusiasme masyarakat sangatlah tinggi terhadap kue tradisi ramadhan ini. Dirinya menjual berbagai jenis produknya ini dengan harga mulai dari Rp 10.000.

“Kami sendiri sudah lebih dari 20 tahun di pasar wadai, cuma tahun ini kita coba disini. Hari pertama pasti kenceng, lebih dari 50 porsi,” tukasnya. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved